Dalam
sebuah hadis yang siriwayatkan oleh Abu Daud dan Ibnu Majah yang
bersumber dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullah SAW. pernah
bersabda : “Tiap amal perbuatan yang dianggap baik, tetapi tidak
dibacakan “Basmalah” ketika akan memulainya maka perbuatan itu menjadi
puntung, alias terputus dari rahmat Allah“.
Inilah salah satu dalil yang menunjukkan keutamaan “Basmalah”. Dimana bila ucapan “Basmalah” itu bersumber dari jiwa yang ikhlas, maka kita mengakui akan kekuasaan dan kebesaran Allah. Kita akan menyadari sepenuhnya bahwa berhasil atau gagalnya usaha yang sedang kita lakukan itu tergantung kepada izin Allah. Usaha dan perjuangan manusia itu hanyalah sebagai sarana dalam berikhtiar saja.
Kisah di Balik Basmallah
Ada seorang perempuan tua yang taat beragama, tetapi suaminya seorang yang fasik dan tidak mahu mengerjakan kewajipan agama dan tidak mahu berbuat kebaikan. Perempuan itu senantiasa membaca Bismillah setiap kali hendak bercakap dan setiap kali dia hendak memulakan sesuatu sentiasa didahului dengan Bismillah. Suaminya tidak suka dengan sikap isterinya dan senantiasa memperolok-olokkan isterinya.
Suaminya berkata sambil mengejak, “Asyik Bismillah, Bismillah. Sekejap-sekejap Bismillah.”
Isterinya tidak berkata apa-apa sebaliknya dia berdoa kepada Allah SWT. supaya memberikan hidayah kepada suaminya. Suatu hari suaminya berkata : “Suatu hari nanti akan aku buat kamu kecewa dengan bacaan-bacaanmu itu.”
Untuk membuat sesuatu yang memeranjatkan isterinya, dia memberikan uang yang banyak kepada isterinya dengan berkata, “Simpan duit ini.” Isterinya mengambil duit itu dan menyimpan di tempat yang selamat, di samping itu suaminya telah melihat tempat yang disimpan oleh isterinya. Kemudian dengan senyap-senyap suaminya itu mengambil uang tersebut dan mencampakkan dompet berisi uang itu ke dalam perigi di belakang rumahnya.
Setelah beberapa hari kemudian suaminya itu memanggil isterinya dan berkata, “Berikan padaku uang yang aku berikan kepada engkau dahulu untuk disimpan.”
Kemudian isterinya pergi ke tempat dia menyimpan uang itu dan diikuti oleh suaminya dengan berhati-hati dia menghampiri tempat dia menyimpan uang itu dia membuka dengan membaca, “Bismillahirrahmanirrahiim.” Ketika itu Allah S.W.T. menghantar malaikat Jibril untuk mengembalikan dompet yang berisi uang itu dan menyerahkan uang itu kepada suaminya kembali.
Alangkah terperanjat suaminya, dia berasa bersalah dan mengaku segala perbuatannya kepada isterinya, ketika itu juga dia bertaubat dan mula mengerjakan perintah Allah, dan dia juga membaca Bismillah apabila dia hendak melekukan suatu pekerjaan.
Dari semua itu dapat disimpulkan, bahwa dengan bacaan Basmalah yang diucapkan di awal aktivitas berarti:
Terdapat beberapa perbedaan lafadz/teks basmalah, yaitu :
1. Bismillah (بسم الله)Rasulullah SAW bersabda, “ Barangsiapa keluar dari rumahnya membaca Bismillah, aku bertawakkal kepada Allah, tiada daya dan kekuatan kecuali bersama Allah, maka dikatakan kepadanya, “ Kamu telah tercukupi dan terlindungi ” dan syetan pun akan menjauh darinya.” (HR. Abu Dawud)
2. Bismika Allahumma (بِسْمِكَ اللَّهُمَّ)Al-Bukhari meriwayatkan, Apabila Rasulullah SAW berbaring di tempat tidurnya, beliau membaca : “ Bismika Allahumma ahya wa amut. ”
3. Bismillah al-Kabir (بِسْمِ اللهِ الْكَبِيْرِ)Ibnu Abbas menceritakan, “Rasulullah SAW pernah mengajari mereka (para sahabat) ruqyah demam dan penyakit-penyakit lainnya, (dengan do’a), “ Bismillahi al-Kabir. a’udzu billah al-’Azhim min kulli ‘arqin… ” (HR. at-Tirmidzi)
4. Bismillahir Rahman (بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ)Asy-Sya’bi menceritakan, biasanya orang-orang jahiliyah mulai menulis (surat) dengan kalimat “Bismikallahumma”. maka Rasulullah SAW pun memulai apa yang beliau tulis dengan “Bismikallahumma”. Sampai turun ayat “Bismillahi majreha wa mursaha” (QS. Al-Hud (11): 41), maka beliau pun mulai menulis dengan “bismillah“. Kemudian turun ayat “Ud’ullaha awir rahman” (QS. Al-Isra’ (17): 110), maka beliau pun mulai menulis dengan “Bismillahir rahman“. Tapi ketika turun ayat yang berbunyi “Innahu min sulaiman wa innahu bismilllahir Rahmanir Rahim” (QS. An-Naml (27): 30), maka beliau pun mulai menulis dengan “Bismillahirrahmanirrahim“. (HR. Abdurrazaq, Ibnu Abi Syaibah, Ibnu Mundzir dan Ibnu Hakim)
5. Bismillah al-Malik ar-Rahman (بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ)Husein bin Ali bin Abi Thalib meriwayatkan, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Umatku akan selalu aman dari tenggelam, apabila naik kapal dengan membaca, “Bismillahil malikir Rahman, Bismillahi majreha wa mursaha inna Rabbi ghofurur Rahim.” (HR. ath-Thabrani, Ibnu Sunni dan Abu Ya’la)
6. Bismillahir Rahmanir Rahim (بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ)Abu Malik menceritakan, “Dahulu Rasulullah SAW menulis diawali degan kalimat “Bismika allahumma”, ketika turun ayat “Innahu min sulaiman wa innahu bismilllahirrahmanir Rahim.” (QS. An-Naml (27): 30), maka beliau pun mulai menulis dengan “Bismillahir Rahmanir Rahim“.” (HR. Abu Dawud)
7. Bismillahilladzi la ilaha illa huwa (بِسْم اللهِ الَّذِى لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَِ)Anas bin Malik meriwayatkan, Rasulullah SAW bersabda, “Yang bisa menutupi aurat anak Adam (manusia) dari pandangan mata jin, ketika hendak menanggalkan pakaiannya adalah membaca “Bismillahil ladzi la ilaha illa huwa” (Dengan nama Allah yang tiada Tuhan selain Dia).” (HR. Ibnu Sunni)
Dari beberapa lafadz di atas yang paling populer dan banyak diucapkan oleh kaum muslimin dan lebih utama untuk dibaca adalah بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
Karena lafadz itulah yang dipilih oleh Allah sebagaimana tercantum dalam Al-Qur’an:
Dan juga lafadz basmalah yang tertulis pada ayat pertama surat Al-Fatihah dan lafadz bismillah yang menjadi pemisah antar surat-surat dalam Al-Qur’an kecuali surat At-Taubah yang memang tdak tertulis lafadz basmalah-nya.
Sumber:
http://4fayyadh.wordpress.com/
Inilah salah satu dalil yang menunjukkan keutamaan “Basmalah”. Dimana bila ucapan “Basmalah” itu bersumber dari jiwa yang ikhlas, maka kita mengakui akan kekuasaan dan kebesaran Allah. Kita akan menyadari sepenuhnya bahwa berhasil atau gagalnya usaha yang sedang kita lakukan itu tergantung kepada izin Allah. Usaha dan perjuangan manusia itu hanyalah sebagai sarana dalam berikhtiar saja.
Kisah di Balik Basmallah
Ada seorang perempuan tua yang taat beragama, tetapi suaminya seorang yang fasik dan tidak mahu mengerjakan kewajipan agama dan tidak mahu berbuat kebaikan. Perempuan itu senantiasa membaca Bismillah setiap kali hendak bercakap dan setiap kali dia hendak memulakan sesuatu sentiasa didahului dengan Bismillah. Suaminya tidak suka dengan sikap isterinya dan senantiasa memperolok-olokkan isterinya.
Suaminya berkata sambil mengejak, “Asyik Bismillah, Bismillah. Sekejap-sekejap Bismillah.”
Isterinya tidak berkata apa-apa sebaliknya dia berdoa kepada Allah SWT. supaya memberikan hidayah kepada suaminya. Suatu hari suaminya berkata : “Suatu hari nanti akan aku buat kamu kecewa dengan bacaan-bacaanmu itu.”
Untuk membuat sesuatu yang memeranjatkan isterinya, dia memberikan uang yang banyak kepada isterinya dengan berkata, “Simpan duit ini.” Isterinya mengambil duit itu dan menyimpan di tempat yang selamat, di samping itu suaminya telah melihat tempat yang disimpan oleh isterinya. Kemudian dengan senyap-senyap suaminya itu mengambil uang tersebut dan mencampakkan dompet berisi uang itu ke dalam perigi di belakang rumahnya.
Setelah beberapa hari kemudian suaminya itu memanggil isterinya dan berkata, “Berikan padaku uang yang aku berikan kepada engkau dahulu untuk disimpan.”
Kemudian isterinya pergi ke tempat dia menyimpan uang itu dan diikuti oleh suaminya dengan berhati-hati dia menghampiri tempat dia menyimpan uang itu dia membuka dengan membaca, “Bismillahirrahmanirrahiim.” Ketika itu Allah S.W.T. menghantar malaikat Jibril untuk mengembalikan dompet yang berisi uang itu dan menyerahkan uang itu kepada suaminya kembali.
Alangkah terperanjat suaminya, dia berasa bersalah dan mengaku segala perbuatannya kepada isterinya, ketika itu juga dia bertaubat dan mula mengerjakan perintah Allah, dan dia juga membaca Bismillah apabila dia hendak melekukan suatu pekerjaan.
Dari semua itu dapat disimpulkan, bahwa dengan bacaan Basmalah yang diucapkan di awal aktivitas berarti:
- Kita telah menghubungkan diri kita dengan Allah.
- Kita menyadari sepenuhnya bahwa perbuatan itu dilakukan karena Allah dan untuk meraih ridha-Nya.
- Kita menyadari sepenuhnya bahwa tanpa kekuatan yang diberikan Allah kita tidak akan mampu melakukan aktivitas apapun.
Terdapat beberapa perbedaan lafadz/teks basmalah, yaitu :
1. Bismillah (بسم الله)Rasulullah SAW bersabda, “ Barangsiapa keluar dari rumahnya membaca Bismillah, aku bertawakkal kepada Allah, tiada daya dan kekuatan kecuali bersama Allah, maka dikatakan kepadanya, “ Kamu telah tercukupi dan terlindungi ” dan syetan pun akan menjauh darinya.” (HR. Abu Dawud)
2. Bismika Allahumma (بِسْمِكَ اللَّهُمَّ)Al-Bukhari meriwayatkan, Apabila Rasulullah SAW berbaring di tempat tidurnya, beliau membaca : “ Bismika Allahumma ahya wa amut. ”
3. Bismillah al-Kabir (بِسْمِ اللهِ الْكَبِيْرِ)Ibnu Abbas menceritakan, “Rasulullah SAW pernah mengajari mereka (para sahabat) ruqyah demam dan penyakit-penyakit lainnya, (dengan do’a), “ Bismillahi al-Kabir. a’udzu billah al-’Azhim min kulli ‘arqin… ” (HR. at-Tirmidzi)
4. Bismillahir Rahman (بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ)Asy-Sya’bi menceritakan, biasanya orang-orang jahiliyah mulai menulis (surat) dengan kalimat “Bismikallahumma”. maka Rasulullah SAW pun memulai apa yang beliau tulis dengan “Bismikallahumma”. Sampai turun ayat “Bismillahi majreha wa mursaha” (QS. Al-Hud (11): 41), maka beliau pun mulai menulis dengan “bismillah“. Kemudian turun ayat “Ud’ullaha awir rahman” (QS. Al-Isra’ (17): 110), maka beliau pun mulai menulis dengan “Bismillahir rahman“. Tapi ketika turun ayat yang berbunyi “Innahu min sulaiman wa innahu bismilllahir Rahmanir Rahim” (QS. An-Naml (27): 30), maka beliau pun mulai menulis dengan “Bismillahirrahmanirrahim“. (HR. Abdurrazaq, Ibnu Abi Syaibah, Ibnu Mundzir dan Ibnu Hakim)
5. Bismillah al-Malik ar-Rahman (بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ)Husein bin Ali bin Abi Thalib meriwayatkan, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Umatku akan selalu aman dari tenggelam, apabila naik kapal dengan membaca, “Bismillahil malikir Rahman, Bismillahi majreha wa mursaha inna Rabbi ghofurur Rahim.” (HR. ath-Thabrani, Ibnu Sunni dan Abu Ya’la)
6. Bismillahir Rahmanir Rahim (بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ)Abu Malik menceritakan, “Dahulu Rasulullah SAW menulis diawali degan kalimat “Bismika allahumma”, ketika turun ayat “Innahu min sulaiman wa innahu bismilllahirrahmanir Rahim.” (QS. An-Naml (27): 30), maka beliau pun mulai menulis dengan “Bismillahir Rahmanir Rahim“.” (HR. Abu Dawud)
7. Bismillahilladzi la ilaha illa huwa (بِسْم اللهِ الَّذِى لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَِ)Anas bin Malik meriwayatkan, Rasulullah SAW bersabda, “Yang bisa menutupi aurat anak Adam (manusia) dari pandangan mata jin, ketika hendak menanggalkan pakaiannya adalah membaca “Bismillahil ladzi la ilaha illa huwa” (Dengan nama Allah yang tiada Tuhan selain Dia).” (HR. Ibnu Sunni)
Dari beberapa lafadz di atas yang paling populer dan banyak diucapkan oleh kaum muslimin dan lebih utama untuk dibaca adalah بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
Karena lafadz itulah yang dipilih oleh Allah sebagaimana tercantum dalam Al-Qur’an:
وَإِنَّهُ مِنْ سُلَيْمَانَ وَإِنَّهُ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
“Sesungguhnya surat itu, dari Sulaiman dan sesungguhnya (isi)nya:
“Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.“ (QS. An-Naml (27): 30)Dan juga lafadz basmalah yang tertulis pada ayat pertama surat Al-Fatihah dan lafadz bismillah yang menjadi pemisah antar surat-surat dalam Al-Qur’an kecuali surat At-Taubah yang memang tdak tertulis lafadz basmalah-nya.
Sumber:
http://4fayyadh.wordpress.com/
0 komentar:
Posting Komentar